BRANDA.CO.ID – Cuanki, hidangan berkuah yang kaya akan cita rasa, telah menjadi salah satu ikon kuliner Bandung. Namun, tahukah kamu asal-usul nama dan sejarah di balik kelezatannya? Nah yuk simak di bawah ini sampai selesai.
Salah satu cerita yang paling populer adalah singkatan “Cuanki”, yang diartikan sebagai “Cari Uang Jalan Kaki”. Konon, para penjual cuanki pada masa lalu berkeliling sambil menjajakan dagangannya dengan cara berjalan kaki.
Meskipun cerita ini menarik, namun belum ada bukti sejarah yang kuat untuk mendukungnya. Versi lain yang lebih diakui adalah asal mula nama cuanki berasal dari merek dagang, panganan Tim Sam (dimsum) berkuah bernama Bakso Tahu Kuah Choan Kie.
Merek ini sangat populer di Bandung dan diproduksi di Cimahi. Kata “Choan Kie” sendiri memiliki arti “rezeki”. Seiring berjalannya waktu, nama “Choan Kie” kemudian disingkat menjadi “cuanki” dan digunakan untuk menyebut semua jenis makanan sejenis, seperti bakso tahu, siomay, dan batagor yang disajikan dengan kuah.
Awalnya, kuliner ini menggunakan bahan dasar daging babi untuk memenuhi permintaan konsumen keturunan Tionghoa. Namun, seiring berjalannya waktu, resepnya mengalami adaptasi dengan mengganti daging babi menjadi ikan tenggiri untuk mengakomodasi selera masyarakat yang lebih luas.
Seperti yang diketahui, rasa kuliner ini merupakan perpaduan kuah kaldu yang gurih, tekstur kenyal bakso dan siomay, serta sayuran segar membuat cuanki menjadi hidangan yang sangat menggugah selera. Menariknya, hidangan ini juga umumnya dijual dengan harga yang terjangkau.