Menilik Pesona Candi Jiwa, Candi Tertua di Indonesia

Menilik Candi Jiwa
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

BRANDA.CO.ID – Terletak di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Candi Jiwa bukanlah sembarang candi. Diyakini sebagai candi tertua di Indonesia, bangunan megah ini menyimpan banyak misteri dan cerita tentang peradaban masa lalu.

Diketahui, Candi Jiwa ini pertama kali ditemukan pada tahun 1984. Diperkirakan dibangun antara abad ke-6 dan ke-7 Masehi, pada masa Kerajaan Tarumanegara atau bahkan lebih awal.

Situs percandian Batujaya ini berjarak kurang dari 1 kilometer, di sebelah timur aliran Sungai Citarum. Luas kompleksnya mencapai 5 kilometer persegi atau 500 hektare.

Mengenai fungsi pastinya, candi ini masih menjadi misteri, namun diperkirakan sebagai tempat pemujaan atau pusat kegiatan ritual. Seperti yang diketahui, candi ini memiliki arsitektur yang unik dengan bentuk bangunan yang berbeda, dari candi-candi Hindu-Buddha pada umumnya.

Banyak orang bertanya-tanya, mengapa candi ini dinamakan Jiwa? Apakah ada hubungannya dengan jiwa orang-orang yang sudah meninggal? Menurut teori ahli sejarah, kata Jiwa sebenarnya berasal dari kata “Syiwa”, yang adalah salah satu dewa dalam agama Hindu.

Terletak di tengah persawahan, menunjukkan pentingnya pertanian bagi masyarakat pada masa itu. Selain candi utama, ditemukan juga berbagai artefak seperti arca, perhiasan, dan alat-alat pertanian.

Bagi para pecinta sejarah, Candi Jiwa adalah tempat yang sempurna untuk mempelajari peradaban kuno Indonesia. Selain bangunan candi, pengunjung juga bisa menikmati keindahan alam sekitar, seperti sawah terasering dan sungai.

Tentunya, dengan latar belakang candi yang megah, para pengunjung bisa mendapatkan foto-foto yang instagramable.

Akses menuju destinasi ini cukup mudah, baik menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum. Dari pusat kota Karawang, Anda bisa mengikuti petunjuk jalan menuju lokasi candi.

Candi Jiwa adalah bukti nyata bahwa Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Dengan mengunjungi candi ini, kita tidak hanya bisa menikmati keindahan arsitektur kuno, tetapi juga merenungkan kebesaran peradaban masa lalu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Add New Playlist