BRANDA.CO.ID – DPC PKB Kota Sukabumi melakukan konsolidasi dengan mengundang calon Wali Kota Sukabumi nomor urut 1 Achmad Fahmi, Minggu (10/11/2024).
Konsolidasi yang dilaksanakan dikantor sekertariat DPC PKB Kota Sukabumi bertujuan untuk menguatkan kemenangan pasangan nomor urut 01 Fahmi-Dida pada 27 November mendatang.
“Hari ini saya berterimakasih karena keluarga besar DPC PKB Kota Sukabumi melaksanakan konsolidasi internal dalam kontek pasangan Fahmi-Dida yang tersisa 17 hari mendatang,”kata Calon Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, kepada wartawan.
Kang Fahmi, sapaan akrab Achmad Fahmi, menjelaskan, konsolidasi ini merupakan langkah memanaskan mesin partai untuk memastikan kemenangan Fahmi-Dida.
“Ya, tentunya dengan kegiatan konsolidasi internal ini bagi saya bagaimana kita semakin memanaskan mesin partai dan bagaimana kita memastikan dan menguatkan kemenangan kita kembali. Insyaallah dengan seluruh partai bergerak maka kemenangan akan menjadi sesuatu yang nyata,”ujarnya.
Fahmi mengutarakan, dirinya yakin bisa memenangkan kontestasi Pilkada 2024 setelah melalui tahapan konsilidasi dan komunikasi dengan seluruh partai koalasi.
“Sampai saat ini kami sudah sangat yakin bahwa kami bakal keluar menjadi pemenang tinggal menguatkan kemenangan itu,”cetusnya.
Fahmi berpesan dan sangat berharap kepada masyarakat agar menjadikan Pilkada ini sebagai ajang kebersamaan dan ajang membahagiakan.
“Pilkada adalah adu gagasan adu ide jadi jangan terprovokasi dan memprovokasi,”pungkasnya.
Ketua DPC PKB Kota Sukabumi, Neneng Salmiah menyampaikan,konsolidasi internal DPC PKB Kota Sukabumi dalam rangka merevitalisasi struktur intern termasuk PAC dan Ranting bertujuan memanaskan mesin partai untuk Pilkada 2024 mendatang.
“Intinya kita dari PKB berkoalisi dengan PKS, Gerindra dan Partai Umat sepakat akan mengusung, mendukung dan memenangkan Fahmi-Dida pada Pilkada mendatang,”tuturnya.
Neneng membeberkan, pihaknya sudah mempersipkan strategi khusus untuk mengamankan suaranya termasuk suara dari milenial dan Gen Z yang saat ini menjadi bidikan paslon lainya.
“Untuk mempertahankan suara milenial dan Gen Z mempunyai strategi khusus dengan melakukan konsolidasi dan komunikasi secara intens terlebih kami sudah berpengelaman pada saat Pileg dan Pilpres lalu,”tandasnya. (Her)