BRANDA.CO.ID – Congklak, permainan tradisional yang begitu populer di Indonesia, khususnya di kalangan anak-anak, ternyata memiliki sejarah yang panjang dan menarik.
Congklak, dengan berbagai variasi nama dan aturan di setiap daerah, diperkirakan telah ada sejak ribuan tahun lalu. Beberapa teori menyebutkan bahwa permainan ini berasal dari Afrika, dan menyebar ke berbagai penjuru dunia melalui jalur perdagangan kuno.
Bukti arkeologis menunjukkan adanya permainan serupa di berbagai peradaban kuno, seperti Mesir. Hal ini mengindikasikan bahwa permainan ini telah menjadi bagian dari budaya manusia, sejak zaman dahulu.
Penyebarannya ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia, diperkirakan terjadi melalui jalur perdagangan rempah-rempah. Para pedagang membawa permainan ini sebagai hiburan selama perjalanan laut yang panjang.
Seiring waktu, congklak mengalami adaptasi dan perkembangan sesuai dengan budaya masing-masing daerah.
Di tanah Sunda, permainan jnj dikenal dengan berbagai nama seperti dakon, atau bekel. Permainan ini sangat populer di kalangan anak-anak dan sering dimainkan di waktu senggang.
Selain sebagai hiburan, kegiatan ini juga berfungsi sebagai sarana edukasi, melatih konsentrasi, dan kemampuan berhitung. Congklak memiliki tempat yang istimewa dalam budaya Sunda.
Permainan ini sering kali dikaitkan dengan berbagai upacara adat dan ritual. Selain itu, permainan ini juga menjadi bagian dari dongeng dan cerita rakyat Sunda.
Meskipun merupakan permainan tradisional, congklak tidak tergerus oleh perkembangan zaman. Saat ini, banyak upaya dilakukan untuk melestarikan permainan ini.
Beberapa sekolah dan komunitas telah memasukkan permainan ini ke dalam kurikulum, atau kegiatan ekstrakurikuler.
Selain itu, muncul juga berbagai inovasi dalam permainan ini, seperti pembuatan papan congklak dari bahan yang lebih modern dan adanya aplikasi digital. Hal ini menunjukkan bahwa congklak masih relevan dan menarik bagi generasi muda.