BRANDA.CO.ID – Nama Frans Manansang tentu tak asing bagi dunia pariwisata Indonesia. Ia adalah sosok visioner di balik Taman Safari Indonesia (TSI), sebuah wisata hiburan yang sudah ada sejak 1980.
Dikabarkan, Frans Manansang sendiri merupakan anak dari Hadi Manansang yang tak lain adalah pendiri Taman Safari Indonesia. Ia juga memiliki saudara yakni Jansen Manansang dan Tony Sumampau.
Lahir dengan semangat wirausaha yang kuat, Frans Manansang melanjutkan usaha sang ayah, Taman Safari Indonesia I di Cisarua, Bogor, yang menggabungkan edukasi, konservasi, dan rekreasi.
Konsep open zoo yang memungkinkan satwa berkeliaran bebas di lingkungan, yang menyerupai habitat aslinya menjadi daya tarik utama.
Di bawah kepemimpinannya, TSI terus berkembang dan melebarkan sayap dengan didirikannya Taman Safari Indonesia II di Prigen, Jawa Timur, dan kemudian Bali Safari Marine Park.
Namun di balik kesuksesan dan citra positif yang telah dibangun selama bertahun-tahun, nama Frans Manansang kini tengah menjadi sorotan publik akibat dugaan penyiksaan terhadap satwa.
Kasus ini mencuat setelah pengakuan dari mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI), yang mengungkapkan adanya praktik penyiksaan.
Vivi, selaku salah satu korban menceritakan bahwa kejadian ini dialaminya saat masih berusia belasan tahun. Ia mengaku, kerap mendapatkan perlakuan tak manusiawi saat masih bekerja sebagai bagian dari pertunjukan sirkus TSI.
“Saya kabur karena sering disiksa, disuruh latihan, dipukulin. Saat orang-orang tidur, saya tetap disuruh latihan, akhirnya jam 1 malam saya nekat kabur sendirian dari rumah Pak Frans,” ujar Vivi
