BRANDA.CO.ID – Pensil warna adalah alat seni yang sering digunakan oleh anak-anak maupun dewasa, untuk menghasilkan gambar yang indah dan menarik. Namun, tahukah kamu bahwa pensil ini awalnya tidak digunakan untuk mewarnai gambar?
Pensil warna pertama kali ditemukan pada abad ke-16 oleh seorang seniman Spanyol. Namun, saat itu pensil ini masih menggunakan bahan pewarna alami seperti tanah liat, dan tumbuhan untuk menghasilkan warna.
Baru pada abad ke-19, pensil warna mulai menggunakan bahan pewarna sintetis yang lebih tahan lama dan bervariasi.
Pada tahun 1924, perusahaan pensil Faber-Castell membuat pensil ini untuk karya seni. Perusahaan pensil Faber-Castell berbasis di Stein, Jerman. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1761 oleh Kaspar Faber.
Awalnya, pensil warna digunakan untuk menandai atau memberi warna pada objek tertentu, bukan untuk mewarnai gambar. Misalnya, pada abad ke-16, pensil warna digunakan untuk menandai domba.
Pada masa itu, pensil warna dibuat dari grafit yang dicampur dengan tanah liat dan dibentuk menjadi tongkat. Grafit tersebut digunakan untuk menandai domba agar mudah dikenali.
Seiring berjalannya waktu, benda ini pun mulai digunakan untuk keperluan seni, seperti menggambar dan mewarnai gambar. Pada abad ke-19, pensil tersebut mulai menggunakan bahan pewarna sintetis yang lebih tahan lama dan bervariasi. Hal ini memungkinkan seniman untuk menciptakan karya seni yang lebih berwarna dan menarik.
Pensil warna yang kita kenal saat ini memiliki sejarah yang panjang dan menarik. Dari awalnya digunakan untuk menandai objek hingga akhirnya menjadi alat seni yang populer, pensil warna terus berkembang seiring waktu.
Dengan berbagai warna dan kualitas yang tersedia, pensil warna kini menjadi pilihan utama bagi banyak orang dalam berkarya seni.
