BRANDA.CO.ID – Rujak buah adalah salah satu kuliner tradisional Indonesia yang telah dikenal luas sebagai “salad-nya Indonesia”. Hidangan ini terdiri dari potongan buah segar yang disajikan dengan bumbu khas yang manis, pedas, dan asam.
Rasa yang unik ini menjadikan rujak buah sebagai camilan favorit di berbagai kalangan. Kata “rujak” sendiri berasal dari bahasa Jawa Kuno, yakni “rurujak”, yang berarti “menghancurkan” atau “memotong halus” .
Rujak buah telah ada sejak abad ke-9 Masehi, tercatat dalam Prasasti Taji dari zaman Kerajaan Mataram Kuno. Pada masa itu, hidangan bukan hanya sebagai makanan, tetapi juga memiliki makna ritual dalam budaya Jawa, seperti dalam upacara “naloni mitoni” atau tujuh bulanan.
Seiring berjalannya waktu, kuliner ini mengalami variasi sesuai dengan ketersediaan bahan lokal dan preferensi masyarakat setempat.
Di Indonesia, rujak buah biasanya terdiri dari potongan buah seperti mangga muda, kedondong, nanas, jambu air, bengkoang, dan mentimun, yang disajikan dengan bumbu dari gula merah, cabai, asam, dan terkadang tambahan petis atau terasi.
Selain di Indonesia, rujak juga dikenal di negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura, dengan sebutan “rojak”. Di sana, rujak memiliki variasi yang dipengaruhi oleh budaya India, seperti penambahan tahu goreng, telur rebus, dan udang.
Rujak buah tidak hanya lezat, tetapi juga kaya akan manfaat kesehatan. Berbagai buah yang digunakan dalam rujak, seperti mangga, kedondong, nanas, dan bengkoang, mengandung vitamin dan serat yang baik untuk pencernaan, meningkatkan daya tahan tubuh, serta membantu menjaga kesehatan kulit dan mencegah penyakit tertentu.