Bappeda Kota Sukabumi: Inflasi September Alami Penurunan dari Bulan Sebelumnya

Kantor Bappeda Kota Sukabumi. (Foto: Ist)
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

BRANDA.CO.ID – Inflasi pada September 2023 menunjukn menunjukkan trend yang positif yakni, mengalami penurunan darib bulan sebelumnya.

Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappeda Kota Sukabumi, Erni Agus Riyani mengatakan, pada September 2023 terjadi inflasi 2,78 persen secara tahun ke tahun (yoy) atau 0,23 persen secara bulan ke bulan (mtm).

Sedangkan pada Agustus 2023, Kota Sukabumi mengalami inflasi 3,91 persen. Pada bulan sebelumnya, inflasi pada September 2023 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 3,0±1 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,74.

“Hal ini diketahui berdasarkan data yang diperoleh Bappeda Kota Sukabumi dari berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS),” kata Erni kepada wartawan, Selasa (10/10/2023).

Erni menyebutkan, kendati demikian tidak boleh terlena dengan angka inflasi yang terkendali ini. Lantaran, inflasi masih dapat berdampak pada harga pangan, barang, dan jasa.

“Saat ini Kota Sukabumi sedang menghadapi puncak elnino, yang berarti adanya potensi kekeringan yang dapat mempengaruhi produksi tanaman dan ketersediaan bahan pangan,” jelasnya.

Erni menyebutkan, beberapa komoditas yang perlu diperhatikan dari sisi pangan adalah beras, gula pasir, bawang putih, jagung, dan cabai.

“Selain itu, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga juga memberikan kontribusi inflasi, pun dengan transportasi juga ikut menyumbang inflasi sebesar 0,58 persen,” terangnya.

Erni menambahkan, Bappeda Kota Sukabumi terus menjalin koordinasi dengan BPS sebagai penyedia data update dalam menyusun rilis resmi berita perekonomian.

Sebagai anggota Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), tambah Erni, Bappeda juga terus berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya untuk memantau kondisi di lapangan, terutama dalam hal stabilitas pasokan pangan.

“Seluruh instansi terkait bekerja sama untuk mengawasi dan mencegah praktik penimbunan barang serta penyimpangan harga guna menjaga inflasi tetap terkendali dan mengamankan kebutuhan masyarakat,” tukasnya. (Ist)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Add New Playlist