BRANDA.CO.ID – Masjid Lautze 2 merupakan masjid tertua yang dibangun muslim Tionghoa yang bermukim di Kota Bandung.
Masjid Lautze 2 didirikan oleh seorang muslim keturunan Tionghoa, H. Ali Karim (putra Abdul Karim Oei Tjeng Hien) pada Januari 1997.
Masjid yang terletak di area pertokon Jalan Tamblong, Kota Bandung ini memiliki arsitektur berbeda dari Mesjid pada umumnya.
Masjid Lautze 2 didsain dengan gaya corak budaya Tionghoa, didominasi dengan warna merah serta hiasan lampu lampion dan ornamen khas Tiongkok.
Di Ramadhan 1445 Hijriah ini, Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menyempatkan diri untuk melaksanakan salat Tarawih di Masjid Lautze 2, Selasa (12/3/2024).
Bey datang ke Masjid Lautze 2 tanpa pengawalan protokoler ataupun iring-iringian kendaraan.
Bey datang hanya bersama sopirnya dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jabar Benny Bachtiar.
Kehadiran orang nomor satu di Jabar itu pun tidak disadari para jemaah lainnya. Bahkan, Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Lautze 2 Bandung baru menyadari kehadiran Bey sebelum melaksanakan salat Tarawih.
Bey pun sempat diberi waktu untuk memberikan sambutannya sebelum para jemaah melaksanakan salat Tarawih.
Ditemui seusai salat Tarawih, Bey mengatakan, ia sebagai orang yang besar di Kota Bandung, keinginannya untuk singgah dan beribadah di Masjid Lautze 2 sudah ada sejak lama.
“Saya orang Bandung, terus sering lewat sini, tapi belum pernah masuk. Jadi hari ini hari saya ikut Tarawih di sini,” ujar Bey.
Lebih lanjut, Bey mengaku kagum dengan masjid yang dikenal dengan keberagamannya tersebut.
Menurutnya, kondisi masjid sangat nyaman sehingga ibadah pun terasa lebih khusyuk.
Selain itu, Bey juga mengapresiasi tradisi yang dijaga oleh para pengurus DKM Masjid Lautze 2 Bandung, khususnya di bulan Ramadan.
“Saya kagum, masjid ini bagus bersih, khidmat di dalamnya. Saya juga baca-baca (sejarah masjid), ketua DKM betul-betul menerapkan Islam yang rahmatan lil alamin,” ungkap Bey.
Sementara itu, Pengurus DKM Masjid Lautze 2 Bandung Koko Rachmat Nugraha mengaku terkejut dengan kedatangan Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin.
Pasalnya, Bey membaur bersama jemaah lainnya tanpa didampingi pengawal atau protokoler.
“Kami kaget, seperti kita ketahui bersama tadi waktu kami mau melaksanakan salat Tarawih tiba-tiba katanya ada pejabat,” ujar Rachmat.
Rachmat pun salut dengan sikap Bey Machmudin. Menurutnya, Bey memiliki sikap rendah hati.
Hal itu terbukti dari kedatangannya yang tanpa diiringi protokoler dan pengamanan apapun ke Masjid Lautze 2.
“Inilah ketawaduan seorang pemimpin. Tidak perlu ada protokoler, beliau datang seadanya dan kami pun menerima beliau apa adanya tanpa rekayasa atau gladi, kami spontan,” tutur Rachmat.***