BRANDA.CO.ID – Nyepuh, sebuah tradisi unik yang berasal dari tanah Sunda, Jawa Barat, merupakan salah satu cara masyarakat setempat menyambut datangnya bulan suci Ramadan.
Tradisi ini sarat akan makna dan nilai-nilai luhur yang telah diwariskan secara turun-temurun. Kata “nyepuh” berasal dari kata “nyipuh” yang berarti membersihkan atau menempa.
Dalam konteks tradisi ini, nyepuh memiliki makna yang lebih dalam, yaitu upaya untuk mensucikan diri baik lahir maupun batin sebelum menjalankan ibadah puasa.
Tujuan utama tradisi ini adalah untuk menyambut bulan Ramadan, dengan hati yang bersih dan pikiran yang jernih, sehingga ibadah puasa dapat dilakukan dengan khusyuk dan penuh makna.
Tradisi nyepuh biasanya dilakukan beberapa hari sebelum bulan Ramadan tiba. Prosesinya meliputi beberapa tahapan, antara lain:
1. Bersih-bersih lingkungan: Masyarakat bersama-sama membersihkan lingkungan sekitar, seperti masjid, jalan, dan tempat-tempat umum lainnya. Kegiatan ini sebagai simbol penyucian diri dan lingkungan.
2. Ziarah kubur: Ziarah kubur dilakukan untuk menghormati leluhur dan memohon doa restu.
Makan bersama: Masyarakat berkumpul untuk makan bersama sebagai bentuk syukur dan mempererat tali silaturahmi.
3. Doa bersama: Setelah makan bersama, biasanya diadakan doa bersama untuk memohon keberkahan di bulan Ramadan.
Salah satu daerah di Jawa Barat yang masih konsisten melestarikan tradisi ini adalah Desa Ciomas, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis.
Di desa ini, nyepuh dilakukan dengan cara yang unik dan memiliki sejarah yang panjang. Masyarakat Ciomas percaya bahwa tradisi nyepuh dapat membawa berkah dan keberkahan bagi seluruh warga desa.