BRANDA.CO.ID – Pernahkah kamu mendengar tentang suku yang memiliki tradisi memanjangkan leher? Suku Karen, yang mayoritas mendiami wilayah Myanmar dan Thailand, adalah salah satu suku yang terkenal dengan tradisi unik ini.
Perempuan suku Karen terlihat anggun dengan kalung kuningan besar yang melingkar di leher mereka, membuat leher mereka tampak lebih panjang dari biasanya.
Mengapa suku Karen memiliki tradisi ini? Ada beberapa teori yang beredar. Salah satu teori yang paling populer adalah untuk melindungi perempuan dari serangan harimau.
Konon, leher panjang dianggap dapat membuat perempuan terlihat kurang menarik di mata harimau. Teori lainnya mengatakan bahwa leher panjang merupakan simbol kecantikan, dan status sosial yang tinggi dalam masyarakat Karen.
Bagaimana tradisi ini dimulai? Tidak ada catatan sejarah yang jelas mengenai asal-usul tradisi ini. Namun, para ahli berpendapat bahwa tradisi memanjangkan leher sudah ada sejak ratusan tahun lalu.
Bagaimana cara perempuan di sana memanjangkan leher mereka? Prosesnya dimulai sejak usia muda. Gadis-gadis Karen akan mulai mengenakan kalung kuningan besar yang disebut kai bai.
Seiring bertambahnya usia, jumlah kai bai akan terus bertambah, sehingga leher mereka akan semakin panjang.
Lalu apakah proses ini menyakitkan? Memang benar, proses memanjangkan leher dapat menimbulkan rasa tidak nyaman bahkan sakit. Namun, bagi perempuan di sana, rasa sakit ini dianggap sebagai bagian dari proses menjadi wanita dewasa.