BRANDA.CO.ID – Pulau Paskah, atau Rapa Nui, adalah sebuah pulau terpencil di Samudra Pasifik yang terkenal dengan patung-patung batu raksasa yang disebut Moai.
Pulau Paskah menyimpan banyak misteri yang belum terpecahkan, mulai dari asal-usul penduduknya, cara pembuatan dan pemindahan Moai, hingga penyebab runtuhnya peradaban Rapa Nui.
Asal usul penduduk Pulau Paskah masih menjadi perdebatan di kalangan para ahli. Teori yang paling umum diterima adalah bahwa penduduk Pulau Paskah berasal dari Polinesia. Mereka diperkirakan tiba di pulau itu sekitar tahun 1200 Masehi dengan menggunakan perahu kano.
Namun, ada juga teori lain yang menyebutkan bahwa penduduk Pulau ini berasal dari Amerika Selatan. Teori ini didasarkan pada bukti-bukti arkeologi, yang menunjukkan adanya hubungan antara penduduk Pulau Paskah dan penduduk Amerika Selatan.
Moai sendiri adalah patung-patung batu raksasa yang tersebar di seluruh Pulau tersebut. Patung-patung ini memiliki tinggi rata-rata 4 meter dan berat rata-rata 14 ton.
Moai terbesar yang pernah ditemukan memiliki tinggi 21 meter dan berat 270 ton. Cara pembuatan dan pemindahan Moai masih menjadi misteri.
Para ahli memperkirakan bahwa Moai dibuat dengan menggunakan pahat batu, dan dipindahkan dengan menggunakan tali dan kayu.
Namun, belum ada yang tahu pasti bagaimana penduduk Pulau ini bisa memindahkan patung-patung raksasa tersebut, tanpa bantuan alat-alat modern.
Peradaban Rapa Nui mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-15. Pada saat itu, populasi Pulau Paskah diperkirakan mencapai 15.000 jiwa.
Namun, pada abad ke-17, peradaban Rapa Nui mulai mengalami kemunduran. Ada beberapa teori yang menjelaskan penyebab runtuhnya peradaban Rapa Nui.
Teori yang paling populer adalah bahwa penduduk Pulau ini telah menebang semua pohon di pulau itu, untuk membuat Moai dan perahu. Hal ini menyebabkan erosi tanah dan kelangkaan sumber daya alam.
Selain itu, ada juga teori yang menyebutkan bahwa penduduk Pulau tersebut mengalami perang saudara dan wabah penyakit. Hal ini menyebabkan populasi pulau itu menurun drastis dan peradaban Rapa Nui runtuh.