BRANDA.CO.ID – Rona bahagia terpancar dari puluhan pelajar serta pengajar di SMP Pancuh Tilu, Kampung Karang Muda, Desa Jayagiri, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur saat menerima kedatangan jajaran Polres Cianjur, Jawa Barat, Jumat (12/1/2024).
Bagaimana tidak, kedatangan jajaran Polres Cianjur ke Sekolah ini bukan hanya untuk berkunjung. Lebih dari itu, para Polisi ini tiba dengan membawa puluhan pasang sepatu yang akan diberikan sebagai bantuan bagi para pelajar disana.
Wakapolres Cianjur Kompol Handreas Ardian mengatakan, bantuan sepatu bagi 54 siswa di sekolah itu diberikan untuk menunjang proses belajar para siswa, sehingga mereka dapat lebih semangat dalam menggapai cita-cita.
“Kita sambangi sekolah yang jaraknya ratusan kilometer dari pusat kota Kabupaten Cianjur dengan membawa bantuan puluhan pasang sepatu bagi para siswa. Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Polri khususnya Polres Cianjur dalam bidang pendidikan,” kata Handreas, kepada wartawan.
Handreas menuturkan, berdiri ratusan kilometer dari pusat kota kabupaten, membuat SMP Pancuh Tilu sedikit kurang mendapatkan perhatian. Sehingga tidak hanya saranan dan prasarana penunjang pendidikan milik sekolah, kebutuhan pribadi para siswa juga masih kurang.
“Mereka sangat senang dan gembira, karena sepatu sekolah menjadi hal yang mahal bagi para siswa di sekolah ini. Bukan, harga tapi akses untuk bisa belanja atau sampai di pusat kota kecamatan apalagi kabupaten yang memang sulit,” jelasnya.
Kepala SMP Pancuh Tilu, Ahmad Jamaludin mengungkapkan, sekolahnya merupakan satu-satunya fasilitas pendidikan tingkat pertama yang berdiri di wilayah itu.
“Saya selaku Kepala sekolah mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kapolres beserta jajarannya yang telah memberikan bantuan berupa sepatu untuk siswa. Kami sangat senang dan bangga kepada Bapak Kapolres karena begitu pedulinya kepada para siswa siswi kami yang ada di sini,” kata Jamaludin.
Jamaludin menyebutkan, para siswa di sekolahnya akhirnya dapat merasakan bersekolah dengan menggunakan sepatu, karena biasanya mereka hanya menggunakan alas kaki seadanya.
“Bersyukur para siswa sekarang bisa berangkat sekolah pakai sepatu bukan lagi sendal. Jangan untuk membeli sepatu, memenuhi kebutuhan ekonomi sehari-harinya saja orang tua mereka cukup kesulitan,” pungkasnya.***
