BRANDA.CO.ID -Asik! Tak terasa waktu berjalan begitu cepat hingga Idul Fitri sudah di depan mata, dimana THR lebaran pun akan segara kita terima. Namun apakah kalian tahu asal usul tradisi ini? Nah jika belum, simak di sini yu!
Tradisi pemberian THR lebaran di Indonesia sudah ada sejak lama, dimulai pada tahun 1951, Perdana Menteri Soekiman Wirjosandjojo memberikan tunjangan kepada Pamong Pradja (sekarang PNS), berupa uang persekot (pinjaman awal) menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Tujuannya adalah untuk membantu mereka memenuhi kebutuhan lebaran.
Kebijakan pemberian THR ini kemudian diikuti oleh perusahaan swasta. Pada tahun 1961, Menteri Tenaga Kerja mengeluarkan Peraturan Menteri No. 1/1961, mewajibkan perusahaan swasta untuk memberikan tunjungan kepada karyawannya.
Saat ini, pemberian Tunjangan Hari Raya diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.
Peraturan ini mewajibkan perusahaan untuk memberikan THR kepada karyawannya minimal satu bulan gaji.
THR bukan hanya sekadar bonus, tetapi juga merupakan bentuk penghargaan dan perhatian dari perusahaan kepada karyawannya.
Tunjangan Hari Raya juga membantu karyawan untuk memenuhi kebutuhan lebaran, dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Di Indonesia, tradisi Tunjangan Hari Raya ini sudah menjadi bagian dari budaya dan tradisi masyarakat.
Fakta-Fakta Menarik tentang THR Lebaran:
1. Tunjangan Hari Raya ini hanya ada di Indonesia.
Jumlah THR yang diberikan bervariasi, tergantung pada kebijakan perusahaan.
2. THR biasanya diberikan dalam bentuk uang tunai, tetapi bisa juga dalam bentuk bingkisan atau barang.
3. THR dinanti-nanti oleh banyak orang, terutama bagi mereka yang memiliki banyak tanggungan.
4. Tunjangan Hari Raya ini membantu meningkatkan ekonomi masyarakat.
5. Tradisi THR tentunya menjadi momen kebersamaan bagi keluarga dan teman-teman.
Keunikan THR Lebaran menunjukkan bahwa tradisi ini memiliki makna yang penting bagi masyarakat Indonesia.
Semoga informasi ini bermanfaat!
