BRANDA.CO.ID – Mpox, sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet, adalah penyakit langka yang disebabkan oleh virus dari keluarga orthopoxvirus.
Virus ini dapat menular dari hewan ke manusia dan dari manusia ke manusia. Meskipun kasus mpox telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, penting untuk diingat bahwa penyakit ini umumnya tidak parah dan dapat sembuh dengan sendirinya.
Penyebab Mpox
1. Kontak langsung dengan lesi kulit yang terinfeksi: Ini adalah cara penularan yang paling umum.
2. Kontak dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi, seperti darah atau air liur.
3. Kontak dengan benda yang terkontaminasi cairan tubuh orang yang terinfeksi, seperti pakaian atau sprei.
4. Gigitan atau goresan hewan yang terinfeksi.
Gejala Mpox
-Demam
-Sakit kepala
-Pembengkakan kelenjar getah bening
-Sakit punggung
-Sakit otot
-Kelelahan
Beberapa hari setelah gejala awal muncul, ruam kulit akan mulai berkembang. Ruam ini biasanya dimulai pada wajah dan kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya. Ruam cacar ini dapat berupa:
-Bercak datar
-Benjolan berisi cairan
-Krusta
-Ruam cacar monyet ini biasanya sembuh dalam waktu 2-4 minggu.
Dampak Mpox
Pada sebagian besar kasus, cacar ini adalah penyakit ringan yang sembuh dengan sendirinya. Namun, pada beberapa kasus, terutama pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, cacar monyet dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:
-Pneumonia
-Ensefalitis
Sepsis
Cara Mengatasi Mpox
Saat ini, belum ada pengobatan khusus untuk cacar monyet ini. Pengobatan yang diberikan umumnya bersifat suportif, yaitu bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi mpox antara lain:
1. Istirahat yang cukup: Tubuh membutuhkan waktu untuk melawan infeksi.
2. Minum banyak cairan: Untuk mencegah dehidrasi.
3. Mengonsumsi obat pereda nyeri: Untuk meredakan demam dan nyeri.
4. Menjaga kebersihan kulit: Untuk mencegah infeksi sekunder.
Pencegahan Mpox
Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
1. Menghindari kontak dengan hewan yang sakit: Terutama hewan pengerat seperti tupai dan tikus.
2. Menghindari kontak langsung dengan lesi kulit orang yang terinfeksi.
3. Mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah kontak dengan orang yang sakit atau hewan.
4. Menggunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat orang yang sakit.
5. Menerapkan praktik kebersihan yang baik dalam penanganan makanan.
